Mr. Right?/The Right One?/My Everything..

Kalau orang dulu bilang "jodoh itu gak kemana" atau "kalau memang takdir sudah ada,cinta takkan lari kemana", rasanya hal itu sepertinya benar. 
Dulu, gue itu orangnya perfeksionis dan pemilih sekali dalam hal cinta. Dibilang gue adalah wanita pemilih (picky), sulit untuk jatuh cinta bahkan suka dengan lawan jenis, dan sulit untuk menentukan pilihan, memang benar adanya.


Gue dikelilingin berbagai kriteria paling tinggi yang gue punya dalam menentukan standar pasangan gue. Jujur gue akui hal itu yg buat gue jadi susah suka sama lawan jenis. Karena gue jadi berpegang teguh disitu, jadi ada aja kurangnya laki2 itu di mata gue. Gue coba jalanin dengan enjoy saja soal itu. Kemudian, gue berpikir dan coba lihat ke hidup gue sendiri, selama ini perjalanan cinta gue membuka mata dan pikiran gue bahwa terkadang kita boleh menentukan standar dan kriteria kita tapi hal itu harus kita imbangi juga dengan diri kita sendiri. 
Sebagai contoh, gak mungkin dong kalau gue pemalas gue mau pasangan yang sangat rajin. Lantas gue mau pasangan gue yang mengerjakan semua hal gitu? Dan gue yg malas2an? Kan engga. Justru dengan gue punya pasangan yang rajin dia bisa menularkan sifat rajinnya ke gue. Jadi gue menjadi pribadi yg lebih baik. Itulah pointnya. 

Dulu gue inget banget, ketika gue malas pacaran atau dekat dengan orang yang gak serius, gue lebih baik jomblo dulu aja. Bagi gue gak masalah jomblo selama itu bisa bentuk gue menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Dan selama gue sedang jomblo, seorang sahabat pernah bilang kalau gue harus tulis semua kriteria pasangan idaman gue di dalam selembar kertas secara rinci, kemudian di doakan setiap malam supaya terwujud. Yah pada saat itu jujur gue hanya coba2 lakukan metode yang sahabat gue ajarin ke gue. Kemudian gue kok jadi ketagihan untuk berdoa setiap malam tanpa mengharap Tuhan akan jawab doa itu dalam waktu dekat atau lama.
Sampai tak terasa setahun lamanya gue berdoa dan Tuhan baru jawab doa gue itu.
Apa jawaban yang Tuhan berikan ke gue
Sungguh gue sebelumnya gak pernah sangka hal ini, tapi percaya gak percaya semua kriteria yang gue tulis setahun lalu dalam selembar kertas, terpenuhi semua.

Iya akhirnya
gue punya pasangan juga dan pasangan gue itu yang sampai sekarang masih ada di samping gue. Apakah dia orang baru atau orang jauh? Tidak juga.....
Lantas, siapakah pasangan
gue itu? Dia adalah mantan pacar gue, bahasa gaulnya kita ini balikan, kalau tante gue bilang ini namanya CLBK. Coba yang gatau artinya CLBK apa, tanya dulu deh sama temannya atau cari di internet singkatannya apa. 

Kembali ke topik balikan, menurut gue pasangan yang balikan tidak sepenuhnya bisa dikategorikan sebagai pasangan yang gagal move on atau belum sepenuhnya move on karena masih menginginkan pasangannya yang terdahulu. Kisah setiap pasangan kan pasti berbeda dan kasusnya gabisa disamain, jadi alasan balikannya pasti berbeda-beda pula. 

Dalam kisah gue, antara gue dan pasangan dua2nya jelas sudah move on seiring berjalannya waktu, karena jarak antara kita putus sampai akhirnya balikan kembali pun gak singkat (baca: 3 tahun) dan selama waktu itu pun kita saling meningkatkan kualitas hidup masing-masing, jadi istilah kasarnya ya lo-lo gue-gue dalam jalani hidup ini. Lantas kenapa bisa balikan kalau sudah lo-lo gue-gue? Lagi2 kita tidak ada yang tau takdir gimana dalam menyetir hidup kita. Gue pun jujur tidak pernah menyangka gue akan mengalami hal ini bersama pasangan, dan ketika gue tanya pasangan pun dia nggak ngerti kenapa bisa gue yang dia pilih. Semuanya mengalir begitu saja. Apakah ada andil siapa disini? Apa memang sudah jalannya? Apa memang sudah takdirnya? Apa memang dia jodoh gue ? Ya we never know.

Gue menjalin hubungan dengan dia sudah lumayan lama, ya dia adalah rekor pacar terlama gue selama ini. Tapi intinya bukan soal lama/tidaknya, tapi lebih kepada berkualitas/tidaknya hubungan yang kita jalani selama ini.

Sudah sejauh ini
gue menjalin hubungan dengan dia, banyak hal atau kejadian yang membuat kita belajar akan sesuatu. Pasang surut hubungan itu biasa, kalau ditanya pernah bosan tidak? Ya gue akui gue pernah. Apa pernah berantem setiap bertemu? Pernah banget.
Orang bilangkan, belum afdol rasanya kalo belum dikasih ujian yang berat sama yang di atas terhadap hubungan kita. Tapi, so far gue merasa lega karena Tuhan pernah beri ujian yang berat banget untuk kita berdua dan gak cuma sekali dua kali. Tapi, gue dan pasangan bisa lalui itu dengan susah payah, tentu dengan dukungan dari banyak orang juga.
Yang gue salut dan harus gue acungi jempol untuk pasangan gue adalah, dia tidak pernah menyerah untuk segala sesuatu. Tidak pernah give up sama sifat gue, sama keadaan dan sama hubungan ini. Istilahnya untuk gue sih dia itu SSM (baca: setia sampai mati hahaha). Dia selalu optimis dalam menghadapi semuanya, dan selalu percaya akan ada hal baik di depan sana yang menunggu kita.

Pasangan gue yang sekarang sudah menjadi a whole package untuk gue. Dia bisa menjadi seorang teman, sahabat, guru, pacar, kakak, pengkritisi, motivator,bahkan pembimbing gue.
Kembali ke awal, kriteria awal dan kriteria terbaru gue untuk dijadikan pasangan sudah sangat berbeda. Tapi gue justru bersyukur karena gue justru bisa dapatkan ketenangan hidup dan gue bisa bahagia dengan kriteria sederhana yang gue request ke Tuhan.

Gue harap teman2 pun bisa punya harapan akan kriteria pasangan kalian yang selalu kalian doakan setiap malam. Jangan pernah bosan untuk berdoa, kalau kata pasangan gue, "Tuhan itu tidak tidur" makanya Tuhan lambat laun akan jawab permintaan kita.

Dan setiap pasangan pasti kisahnya akan unik dan berbeda gue akui, tapi dibalik itu semua pasti unik kisahnya. Dibilang sabar, ya memang benar harus sabar dan berserah.
Untuk kalian di luar sana yang masih mencari2, percaya deh sama gue kalau kalian sudah berusaha tapi kok sulit sekali, kalian kudu ngaca dulu. Apa ada yang salah dengan diri sendiri?


Nenek gue pernah bilang, jodoh kita itu adalah orang yang sifatnya secara gak langsung sama dengan kita. Tapi ada beberapa yang bilang sifatnya yang berlawanan dengan kita. Banyak anggapan soal itu diluar sana. Kalo boleh jujur, gue sih malas mikirin hal kayak gitu karena yang gue tau pasangan yang paling baik untuk kita itu adalah pasangan yang bisa menjadi motor kita dan pasangan berkualitas yang bisa membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik dalam semua aspek kehidupan.
Buat yang sudah punya pasangan, coba di renungin deh kalimat gue barusan, apakah sudah ada di kalian?
Buat yang masih sendiri, jangan mudah menyerah dan jangan lelah berdoa. Karena mungkin Tuhan sudah siapkan jodoh yang paling baik untuk kalian, cuma sekarang lagi diumpetin aja hehehe nanti kalau waktunya sudah pas  pasti akan dikeluarin deh percaya.

Mr/Ms Right kalian sudah disiapkan kok, tinggal gimana kita belajar untuk menghadapinya. Keep positive jalani hidup ini, karena hidup ini cuma sekali dan jangan sampai salah pilih soalnya bisa merugikan kalian juga, gamau dong makan ati seumur hidup dengan pasangan yang salah pilih? Makanya selama ada waktu ayo diperbaiki. 

Definisi soulmate via Googling:
A soulmate is a person with whom one has a feeling of deep or natural affinity. This may involve similarity, love, romance, comfort, intimacy, sexuality, sexual activity, spirituality, or compability and trust.

Semangat terus yaa untuk kita!!
Selamat mencari cinta tulus dan cinta sejati kalian :))))
Cheers!

1 comments:

 

PHOTOGRAPH

VSCO GRID

VSCO Grid

Meet The Author

Hi. I'm Clara,an architecture graduate. Enjoy this blog. Hope it's inspire you..
"Words are a lens to focus one’s mind. - Ayn Rand"